seberkas cahaya masuk ke sekat sekat
jendela kamarku
membangkitkan aku dari pembaringan
untuk menyadari indahnya dunia
kenapa bumi berputar?
sekedar menunaikan tugaskah?
aku duduk menatap langit
melihat banyaknya harapan dan asa
yang sempat kugantungkan disana
tak hanya itu
kuyakin tak hanya itu
awan mulai marah padaku
mengerahkan segenap kekuatan
membuang tetes tetes air yang berkumpul di satu titik
maafkan aku langit
maafkan aku awan
aku buta
aku tuli
akan kuubah hai langit akan kuubah
izinkan aku langit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar