Ramadhan, bulan penuh hikmah tahun ini telah berlalu
begitu banyak pengalaman yang dapat diambil tahun ini
terutama bagi saya yang baru tiba dari kota orang di daerah sunda
bagaimana tidak, saya telah mengalami hari- hari penuh dengan kebahagiaan
dan juga penderitaan.saya telah merasakan jauh dari rumah,kelaparan,dan sulitnya bertahan hidup.
meski tak seperti apa yang dialami oleh penduduk yang ada di belahan bumi yang lain.tapi itu membuat saya sadar
betapa keras untuk hidup di jalan. kita orang yang tak pernah susah dengan berbagai macam fasilitas yang ada
menghambur-hamburkan resources yang kita punya. tak sekalipun kita menghiraukan manusia lain yang ada sekitar kita
bahkan kita hanya mengingatnya jika kita membutuhkannya.saya melihat sendiri di jakarta, bandung, cianjur, dan kota - kota lain di jawa barat
betapa sulitnya orang mencari uang. bahkan apapun diupayakan demi mencari uang. istilahnya menang akal buat dapat duit.
pengamen dimana-mana dengan hanya bermodalkan gitar,suling dan suara pas-pasan , penjual makanan yang menawarkan seadanya dengan harga yang bisa dibilang mahal.apa yang saya pikirkan
memang kejam hidup bro.begitu banyak pengemis muda di jalan,saat kembali ke makassar saya pun merasa keadaan yang berubah 180 derajat
maksud saya dijakarta,dan bandung memang kota metropolis yang mewah, tapi masih banyak yang mengaku pengemis disana.
tapi di makassar, kota yang menurut saya jauh dari kata mewah itu tak ada yang mau disebut pengemis. yang penting disini adalah prestige
ya...gengsi donk.kita sering membeli barang yang kadang tidak kita butuhkan sama sekali.bahkan orang tak punya pun akan meminjam barang milik orang lain. untuk apa???ya untuk dapat pengakuan dari orang lain
memang ini yang menjadi kasus di makassar ini.kita semua ingin diakui (kayak sma saja diakui).jadi kemudian kalau ada orang yang membaca tulisan saya ini
jangan kira saya memaksa anda untuk menjadi pengemis atau mengamen dan bahkan menjadi penjual makanan ( tapi kalau halal nggak apa-apa kan?!)
saya cuma mau mengingatkan bahwa kita harus mengubah gaya hidup kita yang serba konsumtif dan sering meminjam barang orang lain.berusahalah menjadi seorang produsen atau
pengusaha. jangan pentingkan gengsi,urutkan dia di nomor urut terakhir.bualn ramadhan telah berlalu dan kita kembali akan mendapat banyak cobaan
yang tentu saja akan lebih berat dari sebelumnya karena kita sudah bisa melewati cobaan berat.artinya output dari ramadhan tahun ini membuat kita lebih kuat dari yang kemarin.
potensikan itu dan berdayakan.mudah-mudahan kita semua termasuk dalam golongan umat Nabi Muhammad SAW yang dimuliakan,amin.
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1429 H MINAL AIDIN WAL FAIDZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar